Cari Blog Ini

Selasa, 30 November 2010

Kepemimipinan Sekolah


KEPEMIMPINAN SEKOLAH
Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penentu utama pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses dan produk pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab apakah guru dan staf sekolah dapat bekerja secara optimal. Kultur sekolah dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam berinteraksi dengan komunitasnya (Kepala sekolah, guru, dan staf).[1]
bahwa kepala sekolah untuk jenjang dan jenis sekolah apapun, merupakan orang yang memiliki tanggung jawab utama, yaitu apakah guru dan staf dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tugas-tugas kepala sekolah bersifat ganda, yang satu sama lain memiliki kaitan erat, baik langsung atau tidak langsung. Tugas-tugas dimaksud adalah mengkoordinasi, mengarahkan, dan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokoknya yang sangat kompleks, yaitu
1. merumuskan tujuan dan sasaran-sasaran sekolah.
2. mengevaluasi kinerja guru.
3. mengevaluasi kinerja staf sekolah.
4. menata dan menyediakan sumber-sumber organisasi sekolah.
5. membangun dan menciptakan iklim psikologis yang baik antar komunitas sekolah.
6. menjalin hubungan dan ketersentuhan kepedulian terhadap masyarakat.
7. membuat perencanaan bersama staf dan komunitas sekolah.
8. menyusun penjadwalan kerja.
9. mengatur masalah-masalah pembukuan.
10. melakukan negosiasi dengan pihak eksternal.
11. memecahkan konflik antarsesama guru dan antarpihak pada komunitas sekolah.
12. merima referal dari guru-guru dan staf sekolah untuk persoalan-persoalan yang tidak dapat mereka selesaikan.
13. memotivasi guru dan karyawan untuk tampil optimal.
14. melakukan fungsi supervisi pembelajaran atau pembinaan profesional.
15. melaksanakan kegiatan lain yang mendukung operasi sekolah.
SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat:

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana.Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar sarana dan prasarana ini mencakup:
1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
PENGERTIAN
1. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
2. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
3. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
4. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
5. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
6. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.
7. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.
8. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.
9. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.
10. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
11. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.
12. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi sekolah/madrasah.
13. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.
14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah/madrasah meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan.
15. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
16. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.
17. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
18. Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.
19. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.
20. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu. 21. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.
22. Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
23. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.
24. Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
25. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
26. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
27. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.
28. Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah/madrasah.
29. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
30. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.
31. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.
PRASANA SEKOLAH
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. tempat beribadah,
7. ruang UKS,8. jamban,
9. gudang,
10. ruang sirkulasi,
11. tempat bermain/berolahraga.
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. ruang tata usaha,
7. tempat beribadah,
8. ruang konseling,
9. ruang UKS,
10. ruang organisasi kesiswaan,
11. jamban,
12. gudang,
13. ruang sirkulasi,
14. tempat bermain/berolahraga.
Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium biologi,
4. ruang laboratorium fisika,
5. ruang laboratorium kimia,
6. ruang laboratorium komputer,
7. ruang laboratorium bahasa,
8. ruang pimpinan,
9. ruang guru,
10. ruang tata usaha,
11. tempat beribadah,
12. ruang konseling,
13. ruang UKS,
14. ruang organisasi kesiswaan,
15. jamban,
16. gudang,
17. ruang sirkulasi,
18. tempat bermain/berolahraga
KEPENGAWASAN
Berdasarkan konsep dasar pengawasan maka disusun program kepengawasan yang mengacu pada visi, misi dan tujuan pendidikan (Renstra Pendidikan). Rekayasa program kepengawasan dipandang sebagai grand strategic dalam meningkatkan mutu prestasi belajar siswa, dan mutu kinerja sekolah. Isi rekayasa kepengawasan terdiri atas tiga komponen yaitu: (1) mutu kinerja sekolah dan mutu prestasi belajar, (2) metode kerja/teamwork, dan (3) perlengkapan kerja (tools). Hubungan ketiga komponen rancangan kepengawasan ditentukan oleh tiga faktor yaitu: 1) komitmen akan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, 2) kemampuan berkomunikasi internal dan eksternal, dan 3) budaya dan lingkungan akademik sekolah.
Unsur pengawasan sekolah meliputi meliputi 9 (sembilan) unsur berikut butir-butir kegiatannya, yaitu:
a. Menyusun program pengawasan sekolah yaitu: (1) identifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan kebijakan di bidang pendidikan, (2) pengolahan dan analisis hasil pengawasan, (3) perumusan rancangan, (4) pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan.
b. Melaksanakan pembinaan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yaitu: (1) membina kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah, (2) Membina guru dalam merencanakan, melaksanakan, menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan serta melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan kurikulum yang berlaku, (3) Membina tenaga kependidikan lainnya (TAS, Tenaga Laboratorium, Tenaga Perpustakaan) dalam melaksanakan tugas pokoknya masing-masing, (4) membina kinerja sekolah dalam rangka persiapan akreditasi sekolah, (5) menerapkan berbagai inovasi pendidikan dan pembelajaran pada sekolah binaannya, (6) membimbing tugas pokok pengawas pada jenjang dibawahnya, (7) melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah nasional bertaraf internasional di dalam negeri dan sekolah Indonesia di luar negeri.
c. Menilai kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain dan sumber daya pendidikan yaitu: (1) menilai kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah, (2) menilai kinerja guru dalam hal merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran/bimbingan, (3) menilai kinerja tenaga kependidikan lainnya di sekolah.
d. Memantau sumber daya pendidikan meliputi sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya , dan lingkungan sekolah disekolah binaannya yaitu: (1) memantau administrasi sekolah, (2) memantau pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan, (3) memantau pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional, (4) memantau pelaksanaan penerimaan siswa baru, (5) memantau pelaksanaan kegiatan program pengembangan diri, memantau sarana belajar, memantau pembiayaan sekolah.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian dan pemantauan semua sekolah binaannya, yaitu: (1) membuat tabulasi data/ hasil penilaian dan atau pemantauan sumber daya pendidikan, (2) menghitung besaran data sesuai dengan unsur-unsur pengawasan, (3) Menafsirkan hasil perhitungan data berdasarkan kriteria penilaian/pemantauan, (4) membuat laporan hasil pengolahan data.
f. Mengevaluasi hasil-hasil pengawasan dari sekolah binaannya yaitu: (1) hasil-hasil penilaian, (2) hasil-hasil pemantauan, (3) hasil-hasil pembinaan,
g. Menyusun laporan hasil pengawasan yaitu: (1) menyusun laporan hasil pengawasan setiap sekolah, (2) menyusun laporan hasil pengawasan seluruh sekolah.
h. Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan untuk bahan pengawasan berikutnya yaitu: (1) hasil-hasil penilaian, (2) hasil-hasil pemantauan, (3) hasil-hasil pembinaan.
i. Melaksanakan tugas di daerah terpencil/khusus

Dalam menyusun program kepengawasan hendaknya pengawas sekolah menyesuaikan dengan kompetensi yang harus dimiliki khususnya kompetensi supervisi manajerial pengawas sekolah, yaitu:

1. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi tujuan dan program pendidikan di sekolah.
3. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan sekolah.
4. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.
5. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
6. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.
7. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.
8. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.
3. Pengertian
Program Kerja Kepengawasan adalah rencana yang disusun oleh pengawas sekolah, berisi berbagai jenis kegiatan yang diselenggarakan berdasarkan tujuan, sasaran (target), metodologi, dan jangka waktu dan hasil yang akan dicapai sebagai arah dalam melakukan tindakan dalam jangka waktu tertentu.


[1] Besarnya tanggung jawab kepala sekolah digambarkan oleh Sergiovani, Burlingame, Coombs, dan Thurston (1987) dalam Danim (2003:197),

My Biodata


MY BIODATA

Name                           : Mhd. Nazuril Ikhwan
NIM                            : 10814002290
Place/Date of birth      : Sawah, 7 April 1989
Address                       : Jl. Karya No.224, Panam.
Sex                              : Male
Hobbies                       : Reading and browsing.
Religion                       : Islam
Favourite food                        : Laksa
Favourite drink           : Avocado juice
Nationality                  : Indonesian
HP                               : +6285762116848
E-mail                          : iwan_yuva@yahoo.co.id
Facebook                     : iwan_yuva@yahoo.co.id
Twitter                                    : nazurel_ekhwan@yahoo.com
Blog                            : dheya_yuva.blogspot.com
Motto                          : Let gone be by gone, do what you can do today .

Makalah


KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua sebagai makhluk ciptaanNYA yang paling sempurna dan juga atas berkat dan rahmadNYa penulis bisa menyusun makalah yang berjudul “BAGIAN-BAGIAN ADMINISTRASI/MANAJEMEN SEKOLAH”. Tidak lupa kita mengucapkan salawat dan salam ke Ruh junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari alam kegelapan hingga alam yang terang benderangseperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilapan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dari para pembaca. Penulis mengucapkn minta maaf atas segala kesalahan.




                                                                                     




                                                                            Pekanbaru, 15 Desember 2009


                                                                             Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………                         1

DAFTAR ISI…………………………………………………………….                            2

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.....................................................................                           3
B.     Pokok Permasalahan............................................................                           3

BAB II  PEMBAHASAN
·          Depenisi Administrasi/Manajemen sekolah
A.1.  Depenisi Administrasi sekolah……………………….                          4
A.2.  Depenisi Manajemen sekolah......................................                           4
·         Bagian-bagian administrasi sekolah
Ø  Administrasi Kurikulum............................................                         5
Ø  Administrasi Kemuridan……………………………                                    5
Ø  Administrasi Kepegawaian…………………………                                    5
Ø  Administrasi Perlengkapan…………………………                                    5
Ø  Administrasi Keuangan…………………………….                         6
Ø  Administrasi program pengajaran………………….                         6

·          Bagian-bagian manajemen sekolah
Ø  Manajemen kurikulum………………………………                        7
Ø  Manajemen personalia………………………………             7
Ø  Manajemen kesiswaan……………………………...                         8
Ø  Manajemen keuangan……………………………….                        9
Ø  Manajemen sarana dan prasarana sekolah………….                          9

·         Cara mengelola administrasi sekolah…………………………...                              10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………….                          11                       
B.     Saran......................................................................................                              11

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang masalah
Administrasi adalah suatu upaya menjadikan kegiatan dan kerja sama anggota organisasi serta unsur-unsur lainnya menjadi efektif dan efesien. Secara sadar atau tidak, setiap orang selalu terpaut dengan suatu jenis administrasi, sebab pada dasarnya administrasi itu selalu berurusan dengan tujuan bersama, cara - cara orang bekerja, pemanfaatan sumber- sumber yang ada secara efektif dan efesien. Adalah wajar bila orang perorang atau masyarakat memahami dan memahami dan menguasai administrasi, sebab dengan memahami dan menguasai ketrampilan administrasi akan meningkat daya kerja yang efektif dan efesien dan lebih dari itu.
Banyak hal-hal yang seharusnya dapat di permudah pelaksanaannya sesuai dengan perkembangan zaman saat sekarang ini namaun tidak dimanfaatkan dengan baik, maka oleh sebab itu saya menulis Makalah yang bertemakan Administrasi/Manajemen dengan judul “BAGIAN-BAGIAN ADMINISTRASI/MANAJEMEN SEKOLAH” yang berungsi untuk memberi semangat serta pengetahuan dan kemudahan bagi para pembaca untuk memahami tentang Administrasi/Manajemen dan bagaimana pengelolaannya yang lebih tepat  di masa ini dan  yang akan datang.

B. Pokok Permasalahan
·         Apakah Depenisi Administrasi/Manajemen sekolah
·         Apa saja Bagian-bagian dari administrasi sekolah
·         Apa saja Bagian-bagian dari manajemen sekolah
·         Bagaimanakah Cara mengelola administrasi sekolah




BAB II
PEMBAHASAN

A. Difinisi Administrasi/manejemen Sekolah
   A.1 Administrasi sekolah
Administrasi sekolah adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal.1 Administrasi sekolah adalah salah satu upaya menjadikan kegiatan dan kerja sama antar anggota  serta unsur-unsur lainnya menjadi efektif dan efesien di dalam lingkungan sekolah. Secara sadar atau tidak, setiap orang selalu terpaut dengan suatu jenis administrasi, sebab pada dasarnya administrasi itu selalu berurusan dengan tujuan bersama, cara - cara orang bekerja, pemanfaatan sumber- sumber yang ada secara efektif dan efesien. Adalah wajar bila orang  atau masyarakat memahami dan menguasai administrasi, sebab dengan memahami dan menguasai ketrampilan administrasi akan meningkat daya kerja yang efektif dan efesien dan lebih dari itu.
  A.2.  Manajemen Sekolah
Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal istilah adminitrasi pendidikan. Dengan demikian Manajemen sekolah Secara khusus dalam konteks pendidikan adalah “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”.2  Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa : (1) manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; (2) manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya; dan (3) manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.
________________________________________________________________________
1 Hadari Nawawi (1992), manajemen dan admministrasi sekolah
 2 Djam’an Satori (1980), manajemen sekolah
B. Bagian-bagian  Administrasi Sekolah :
       A. Administrasi Kurikulum
B.     Administrasi Kemuridan
C.     Administrasi Kepegawaian
D.    Administrasi Perlengkapan
E.     Administrasi Keuangan
F.      Administrasi program pengajaran

 A. Administrasi Kurikulum.
Kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar suatu sekolah,
maka perlu dimiliki dan dipelajari difahami isi dari kurukulum tersebut, sehingga dalam
kegiatan itu tidak menyimpang dari pedoman tersebut. Kurikulum adalah dokumen tertulis
yang disertai pedoman dan petunjuk pelaksanaannya.
 
B. Administrasi Kemuridan.
Murid merupakan komponen pokok dan sitem pendidikan, bidang administrasi ini
mencakup kegiatan :
- Penerimaan murid
- Pengelompokan kelas
- Kehadiran dan tidak kehadiran disekolah3
- Laporan bulan, kemajuan ,naik dan tidaknya
- Mutasi murid

C. Administrasi Kepegawaian.
Administrasi kepegawaian merupakan bidang yang berurusan dengan pegawai itu
sendiri baik pribadi maupun keluarganya.
- Bio data pegawai yang berkaitan dengan keluarganya.
- File pegawai yang berkaitan dengan surat-suratnya
- SK. Angkatan , Kenaikan Pangkat, SK.Mutasi SK.Kenaikan Gaji
- Ijazah, Sertifikat, Surat – surat Keterangan penghargaan lain
- Pas foto
_______________________________________________________________________
3   Direkap dalam bentuk absensi yang disediakan di masing-masing kelas.

D. Administrasi Perlengkapan.
Administrasi perlengkapan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh sekolah tersebut
harus didata dan diarsipkan, agar mudah dalam mengontrol, masih utuh atau sudah rusak,
kurang atau sudah cukup, administrasi ini mencakup perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
inventarisasi dan penghapusan.
- Almari Kelas, meja guru, kursi guru, meja murid dan kursi murid
- Buku pegangan guru dan buku pegangan murid
- Alat peraga dan alat olah raga
- Kamar kecil guru dan murid
- Komputer, mesin ketik, kalkulator dll.
 
E. Administrasi Keuangan.
Administrasi keuangan merupakan ketata usahaan dan tindakan keuangan yang
meliputi : pencatatan data,perencanaan, pelaksanaan , pelaporan dan pertanggung jawaban
kegunaan uang tersebut diantaranya :
o Gaji dan kesra Pegawai
o Dana Bantuan Operasional sekolah
o Dana bantuan Pembangunan sekolah
o Iuran dari anggota Komite
o Tabungan dari siswa
o Sumbangan lain

 F. Administrasi Program Pengajaran
Sebagai kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah harus tersedia format4
yang harus diisi oleh Kepala Sekolah maupun Guru secara rutin, teratur dan benar.




________________________________________________________________________
4  Terdapat sebanyak 17 format yang dimulai dari format pelajaran di sekolah sampai penerimaan raport.
C. Bagian-bagian Manajemen Sekolah
Adapun yang termasuk ke dalam manajemen sekolah5 adalah :
(1) Manajemen kurikulum
 (2) Manajemen personalia
 (3) Manajemen kesiswaan
 (4) Manajemen keuangan
 (5) Manajemen perawatan sarana dan prasarana sekolah.
1. Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap : (a) perencanaan; (b) pengorganisasian dan koordinasi; (c) pelaksanaan; dan (d) pengendalian.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
  1. Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai : (1) analisis kebutuhan; (2) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis; (3) menentukan disain kurikulum; dan (4) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.


___________________________________________________________________________________________________________
5   Sesuai dengan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999), buku Panduan Manajemen Sekolah
1.       Tahap Pembelajaran; (2) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan); (3) penentuan strategi dan metode pembelajaran; (4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran; (5) penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (6) setting lingkungan pembelajaran
2.      Tahap penilaian; terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan evaluasi sumatif)
2. Manajemen Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
3. Manajemen personalia
Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu :
(a) Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga;
(b) Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
(c) Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah.
(d) Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dansaling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah. Disamping factor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan.

4. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan. Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.
5. Manajemen perawatan sarana dan prasana sekolah
Manajemen perawatan sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah.


D. Pengelolaan Administrasi
Di zaman sekarang ini segala sesuatu haruslah dilakukan dengan cepat namun harus bersih, rapi, dan teratur. Begitu pua dalam pengelolaan administrasi sekolah, walaupun berbasis kecil namun hal ini merupakan hal yang sangat penting karena adninistrasi merupakan pilar tempat berdirinya suatu organisasi, begitu juga di sekolah selain itu juga di butuhkan tenaga administrasi yang terampil dan ahli di bidangnya. Tenaga Administrasi, yaitu TU, merupakan jiwa dari sekolah. Sekolah hanyalah merupakan wadah. Oleh karena itu, pengelolaan tenaga administrasi, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kinerja, hubungan kerja, hingga sampai pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang kepala sekolah.
Pengembangan tenaga administrasi, ini harus dilakukan dengan berkesinambungan6 mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sedemikian pesat. singkatnya tenaga administrasi yang diperlukan untuk menyukseskan sekolah adalah tenaga administrasi yang mempunyai komitmen tinggi, selalu mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik serta memiliki imu di bidangnya. Manajemen sekolah umumnya dan manajemen administrasi khususnya adalah merupakan pengelolaan institusi (sekolah) yang dilakukan  melalui pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan sekolah secara aktif dan efisien sehingga diharapkan mampu memberikan hasil yang baik.








______________________________________________________________________
6  Dilakukan dengan terus menerus agar bias mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu proses pendidikan sangat diperlukan administrasi dan manajemen agar seluruh kegiatan dapat terlaksana dan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kerjasama dan peranan seorang pemimpin sangat diharapkan dalam hal ini. Tugas dan tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif, dalam arti menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya.Agar tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya kita perlu memahami, mendalami, dan menerapkan beerapa konsep ilmu menejemen yang dewasa ini telah di kembang mekarkan oleh pemikir-pemikir dalam dunia pendidikan.
Dari seluruh uraian di atas  Administrasi dan manajemen sangatlah dibutuhkan  pada suatu pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal, yang sebagaian besar pengelolaan manajemen terbagi 5 pengelompokan, mulai dari Program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan inventaris/barang. Sedangkan administrasi dikelompokkan ke dalam 6 bagian yaitu : Administrasi Kurikulum, Administrasi Kemuridan,Administrasi Kepegawaian, Administrasi Perlengkapan, Administrasi Keuangan, Administrasi program pengajaran Dengan adanya pembagian jenis tersebut diharapkan kita dapat di bedakan macamnya, untuk memudahkan dalam penataan dan akan menciptakan suasana yang lebih baik.

B. Saran-saran
Dalam penulisan makalah ini, saya sadar bahwasanya masih  banyak terdapat kesalahan dan kehilapan oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran khususnya yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar- besarnya atas kesalahan saya dalam pembuatan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat: Manajemen Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT Nimas Multima.
Mulyana, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tilaar, H,A.R. 2003. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://media.diknas.go.id/media/document/5726.pdf
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah
http://www.prowebpro.com/news/sistem_administrasi_sekolah.php